Bayi Anda Sangat Langka Nangis, Apakah Wajar?

Bayi terlalu tidak jarang menangis sering buat orang tua panik. Di sisi beda bayi jarang menangis, bisa buat orang tua cemas. Sebagai orang tua Anda tentu bertanya-tanya, apakah barangkali ada gangguan kesehatan yang dirasakan si Kecil.

Agar kita tak lagi khawatir dan menduga-duga, urusan kesatu yang mesti kita tahu ialah mengenali pola tangisan bayi. Di samping itu, Anda pun usahakan mengetahui apa penyebab bayi jarang menangis dikomparasikan bayi lain.

Tangisan bayi yang normal


Sebenarnya, pola tangisan bayi paling bervariasi antara satu bayi dengan bayi lain sampai-sampai agak susah mendefinisikan berapa tidak sedikit tangisan normal bayi. Namun demikian, terdapat sebuah riset pada tahun 2017 yang mengkaji frekuensi tangisan bayi.

Penelitian ini melibatkan nyaris 9.000 bayi dari semua belahan dunia. Penelitian ini menyerahkan hasil bahwa rata-rata bayi yang baru lahir seringkali menangis selama 2 jam per hari.

Tangisan bayi yang normal


Jarang bayi yang menangis lebih dari 2 jam dalam sehari. Karena itu, dapat disebutkan bahwa andai bayi kita menangis lebih dari 3,5 jam masing-masing hari maka itu dirasakan sebagai frekuensi menangis yang berlebihan.

Penyebab bayi menangis


Menangis ialah satu-satunya teknik komunikasi bayi untuk orang di sekitarnya. Penyebabnya pun paling beragam. Misalnya, lapar, popok basah, kedinginan, kepanasan, nyeri, gatal, ketakutan. Apa juga yang mengakibatkan bayi merasa tidak nyaman bakal membuatnya menangis.

Oleh sebab itu, andai orang tua atau pengasuh bayi telaten dalam mengawal waktu menyusui, bayi bakal lebih jarang menangis dikomparasikan bayi lainnya. Selain tersebut mengubah popok bayi sebelum terlampau basah, memakaikan pakaian yang nyaman, serta mengawal suhu ruangan yang sesuai, pun bisa buat bayi tenang dan jarang menangis.

Memahami pola ini tentu memerlukan waktu. Akan tetapi, semakin orang tua mengerti situasi bayi dan pola kegiatan hariannya maka semakin jarang bayi menangis.

Apa penyebab bayi jarang menangis?


Sebagian bayi menangis lebih jarang dikomparasikan yang lain. Pada dua minggu kesatu kehidupan, beberapa bayi lebih jarang menangis sebab masih mengantuk. Seiring waktu, bayi bakal menjadi lebih bangun dan sadar akan situasi lingkungan sekitarnya sampai-sampai mulai lebih tidak jarang menangis.

Namun demikian, seiring dengan perjalanan waktu, bayi bakal mulai mengenal lingkungan sekitarnya. Si Kecil pun bakal lebih merasa nyaman dan dapat beradaptasi. Hal ini menciptakan frekuensi tangisan bayi bakal berkurang.

Di samping itu, seiring waktu, faedah pencernaan bayi pun mulai matang. Hal ini dominan  pada kejadian tangisan dampak nyeri perut semakin berkurang.

Saat bayi berusia 6-8 minggu, secara normal kita akan menikmati bahwa bayi kita lebih jarang menangis dibanding sebelumnya. Selanjutnya, pada umur 10-12 minggu rata-rata bayi menangis selama satu jam masing-masing hari atau berkurang setengahnya dikomparasikan saat awal-awal kehidupannya.

Kapan butuh khawatir andai bayi lebih jarang menangis?


Saat dalam suasana sakit, malah bayi seringkali akan lebih rewel dikomparasikan biasanya. Namun demikian, ada sejumlah kondisi sakit yang parah yang malah membuat bayi justeru lebih jarang menangis.

Pada saat mula kelahiran, situasi hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) dapat mengakibatkan bayi malah tampak lemah dan jarang menangis. Bayi dapat mempunyai kadar gula darah yang rendah andai mengalami sejumlah kondisi laksana kegemukan, bayi bermunculan dari ibu diabetes mellitus, atau bayi dengan kelainan bawaan yang memengaruhi hormon dan metabolisme.

Namun, situasi ini paling jarang terjadi dan seringkali sudah terdeteksi semenjak bayi lahir. Pemeriksaan gula darah adalahsalah satu unsur yang rutin diperiksa pada bayi baru lahir.

Bayi yang tidak menemukan nutrisi yang lumayan selama berhari-hari pun dapat mengalami situasi hipoglikemia. Ini sebab bayi tidak mempunyai cadangan nutrisi yang lumayan dalam tubuh.

Di samping hipoglikemia, situasi dehidrasi berat dampak muntah, diare, atau asupan cairan yang berat pun dapat menciptakan bayi yang tadinya rewel justeru menjadi tidak menangis.

Kondisi sakit berat, contohnya infeksi berat yang tadinya membuat bayi rewel, bila tidak dipedulikan juga dapat mengakibatkan bayi lemas dan justeru tidak menangis.

Terakhir, masalah pada sistem saraf, laksana perdarahan benak atau infeksi otak, pun dapat mengakibatkan bayi tidak cukup aktif dan justeru tidak menangis. Kondisi ini ditandai oleh adanya fenomena lain laksana demam tinggi dan kejang. Jika situasi ini terjadi, Anda mesti segera menghubungi dokter.

Dalam etape tertentu bayi jarang menangis ialah wajar. Itu artinya, bayi Anda telah mulai nyaman dan beradaptasi dengan lingkungannya. Akan tetapi, Anda pun harus memperhatikan sekali bila bayi kita jarang menangis saat mengindikasikan gejala-gejala laksana lemah, demam tinggi, dan kejang. Saat tersebut terjadi, segera bawa bayi ke dokter.

Advertiser