Tips Memilih Tempat Tidur Bayi yang Aman

Selama sejumlah bulan sesudah bayi lahir, ia akan menguras waktu kira-kira 20 jam tiap harinya guna tidur. Karenanya, lokasi tidur bayi mesti diperhatikan. Ada sejumlah indikator urgen dalam memilih lokasi tidur bayi.

Berdasarkan keterangan dari sebuah tulisan yang dipublikasikan dalam jurnal “Paediatrics & Child Health”, kelaziman tidur yang baik urgen untuk kondisi jasmani dan emosional bayi. Faktor-faktor yang perlu diacuhkan di antaranya ialah lingkungan lokasi ia tidur, di mana ia tidur, lokasi tidur, tipe matras atau kasur, dan lain-lain. Lingkungan istirahat yang aman dapat meminimalisir risiko kematian seketika pada bayi baru lahir tidak cukup dari 1 tahun (suddent infant death syndrome atau SIDS).

Kamar bayi dan lokasi tidurnya mesti tambahan aman. Tempat istirahat dan kamar tidurnya ialah tempat si Kecil kesatu kali bakal mengeksplorasi saat ia mulai berjalan. Bahkan terkadang luput dari pengawasan. Supaya bayi aman, lingkungannya tersebut pun harus aman dari potensi bahaya di sekitarnya, contohnya tersandung, memasuki benda tajam, kejatuhan benda berat, dan beda sebagainya.

Berdasarkan keterangan dari dr. Alvin Nursalim, SpPD, dua urusan yang perlu diacuhkan dalam memilih lingkungan istirahat bayi, yaitu ketenteraman dan kenyamanan.

Tips Memilih Tempat Tidur Bayi yang Aman


“Dari sisi aman, mesti terdapat pembatas atau penghalang di sekeliling bayi, bila bayi guling-guling, paling tidak tersebut aman dan tidak membuatnya terjatuh. Sedangkan dari sisi kenyamanan, orang tua mesti tepat dalam memilih benda-benda di kamarnya, lagipula tempat istirahat untuk bayi,” jelas dr. Alvin.

Memilih Tempat Tidur Bayi yang Aman


Beberapa urusan yang perlu diacuhkan dalam memilih lokasi tidur yang aman guna bayi antara lain:


  • Untuk Bayi di Bawah 1 Tahun, Pilih Boks Bayi


Canadian Pediatric Society merekomendasikan supaya bayi di bawah setahun tidur di boks bayi (crib). Bayi tidak seharusnya istirahat di lokasi tidur orang tua sebab tidak aman. Banyak studi berskala besar yang mengindikasikan bahwa bayi yang berbagi lokasi tidur dengan orang dewasa lebih berisiko terjepit dan mati lemas kehabisan napas.

Jika Anda hendak selalu dekat dengan bayi, boks bayi dapat diletakkan di sebelah lokasi tidur kita (co-sleeping). Menyusui bayi yang bangun tengah malam juga jadi lebih mudah. Bayi tak boleh istirahat di kasur air, bahan matras atau karpet kulit domba, bantal, sofa, kursi santai (armchair), atau permukaan lunak lainnya.


  • Perhatikan Fitur yang Ditawarkan Tempat Tidur Bayi


Jika hendak membeli lokasi tidur bayi dalam masa-masa dekat, cari yang mempunyai kriteria di bawah ini.

  1. Tak butuh cari yang sangat mahal. Faktor ketenteraman lebih urgen ketimbang desain atau harga.
  2. Sebaiknya beli boks atau lokasi tidur bayi baru, bukan barang bekas. Kalaupun bisa “warisan”, pastikan model lokasi tidur tidak kuno. Di samping itu, sempatkan diri guna riset, mana tahu model lokasi tidur itu menerima review buruk dari konsumen.
  3. Hindari boks bayi antik, boks bayi yang telah turun-temurun, atau boks bayi dengan sisi drop-down (yang dapat dilipat ke bawah untuk mempermudah akses memungut dan menempatkan bayi). Berdasarkan keterangan dari Komisi Keselamatan Konsumen Amerika Serikat (CPSC), isu keselamatan membuatnya tak lagi diproduksi dan dijual.
  4. Ukur bilah atau teralinya, tidak boleh sampai lebih dari 6 cm supaya bayi tak dapat melewati sela tersebut, atau mengakibatkan tubuh atau kepalanya terjepit.
  5. Ketinggian bilah atau terali pun tak boleh luput, yaitu paling tidak 65 cm dari matras. Seiring bertambahnya umur bayi, matras usahakan diturunkan lebih rendah, sampai-sampai ia susah memanjat terbit dari boksnya.
  6. Ukur pun tiap sudutnya. Idealnya tak tidak cukup dari dari 0,15 cm, sampai-sampai pakaian bayi tak bakal tersangkut.
  7. Periksa andai ada unsur yang membahayakan, contohnya ada yang longgar atau gampang terlepas, cat yang mengelupas, ujung yang tajam, atau apa juga yang menciptakan tempat tidurnya tidak aman.
  8. Pilih matras dengan tingkat keempukan solid dan padat (firm) untuk menangkal kejadian SIDS.
  9. Ukuran matras mesti pas dengan lokasi tidur, supaya tak terdapat celah pada tiap sudutnya. “Jangan pilih bahan kapuk, sebab partikel kapasnya dapat melukai drainase pernapasan anak Anda,” tambah dr. Alvin.
  10. Bahan seprai, bantal, guling, dan selimut usahakan tercipta dari katun guna menyerap keringat bayi, sampai-sampai tidurnya lebih nyaman.
  11. Jangan tempatkan boks bayi di sebelah jendela atau dekat dengan barang-barang riskan lainnya. Tali tirai gulung (blind cords), tirai serangga (bug screen) yang dipasang di jendela, atau pelengkap jendela lainnya punya potensi bahaya. Paparan sinar matahari langsung dari jendela juga dapat membuat bayi tak nyaman.
  12. Jika perlu, pasang kelambu pelindung yang berukuran lebih panjang dan besar dari boks bayi, sampai-sampai ia dapat tidur lelap tanpa gangguan gigitan nyamuk.
  13. Hindari pemakaian bumper (bantalan pelindung yang dipasang pada terali lokasi tidur bayi), karena dapat membuat bayi tercekik. Di samping untuk, guna balita yang telah agak besar, bumper tersebut dapat dijadikan pijakan guna melompati lokasi tidur.
  14. Jangan letakkan selimut tebal, bed cover, bantal, atau boneka besar di dalam boks bayi, sebab bayi dapat dengan mudahnya ‘tertimbun’ benda-benda tersebut.


Di samping kriteria di atas, dr. Alvin pun mengingatkan guna memperhatikan kesucian lingkungan lokasi bayi tidur. “Ingat, bayi tidak jarang buang air kecil dan buang air besar, jadi kamar istirahat dan matrasnya mesti rajin dimurnikan atau seprainya diganti secara rutin,” kata dr. Alvin. “Jika mungkin, pilih matras bayi yang tercipta dari lateks yang kedap air,” lanjutnya.

Tips Agar Bayi Nyaman ketika Tidur


Berdasarkan keterangan dari sebuah riset yang diterbitkan di US National Library of Medicine National Institutes of Health, ada sejumlah tips guna menunjang bayi dapat tidur dengan aman dan nyaman. Berikut ini panduannya.

  • Saat bayi mengembalikan badannya, tidak butuh memaksakan bayi istirahat pada posisi sebelumnya.
  • Bayi jangan tidur di bantal, kasur udara, kasur air, guling, bahan lembut atau lokasi tidur longgar. Bahkan saat Anda bepergian, lokasi tidur bayi mesti aman. Kursi mobil (car seat) dan gendongan bayi tidak boleh dipakai untuk menggantikan lokasi tidur bayi.
  • Bayi mesti istirahat di ruangan yang sunyi, gelap, dengan suhu yang agak dingin.
  • Jangan pernah istirahat dengan bayi dalam satu kasur, atau tidak mempedulikan bayi istirahat sendirian di sofa atau kursi.
  • Tempatkan bayi istirahat terlentang di permukaan yang rata. Jangan pakaikan bayi selimut yang terlampau tebal yang dapat menekan bayi.
  • Jangan tinggalkan botol susu atau jus di lokasi tidur bayi.
  • Tetapkan rutinitas istirahat yang menenangkan, konsisten, dan terjadwal.
  • Cobalah untuk mengawal waktu istirahat siang dan waktu istirahat malam yang sama masing-masing harinya, termasuk ketika akhir pekan.
  • Sediakan waktu selama 10-30 menit untuk mengerjakan sesuatu yang istimewa dengan bayi sebelum tidur. Ini memang tergantung pada umur bayi, namun Anda bisa berkelakar atau sekadar membacakan kitab cerita untuknya.


Itulah sejumlah teknik lengkap memilih lokasi tidur bayi yang aman, begitu juga sekian banyak  cara supaya ia dapat tidur dengan lelap tanpa potensi bahaya. Pastikan pun bayi istirahat dalam suasana bersih dan tidak lapar. Jika ia merasakan gangguan kesehatan yang mengganggu tidurnya, usahakan segera bawa bayi ke dokter.

Advertiser